BPOM paparkan mekanisme pengawasan bahan halal dalam produk kosmetik

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia telah memaparkan mekanisme pengawasan bahan halal dalam produk kosmetik. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga keamanan dan kualitas produk kosmetik yang beredar di pasaran.

Pengawasan bahan halal dalam produk kosmetik dilakukan berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam. BPOM bekerja sama dengan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) untuk menetapkan standar halal bagi produk kosmetik.

Proses pengawasan bahan halal dalam produk kosmetik meliputi beberapa langkah. Pertama, produsen harus mengajukan permohonan sertifikasi halal kepada LPPOM MUI. Setelah itu, LPPOM MUI akan melakukan verifikasi terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam produk kosmetik untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar halal.

Setelah bahan-bahan tersebut dinyatakan halal, BPOM akan melakukan pengawasan terhadap produksi, distribusi, dan penjualan produk kosmetik tersebut. BPOM juga akan melakukan pengujian laboratorium terhadap sampel produk kosmetik secara berkala untuk memastikan bahwa produk tersebut aman dan halal.

Dengan adanya mekanisme pengawasan bahan halal dalam produk kosmetik, diharapkan konsumen dapat lebih percaya diri dalam menggunakan produk kosmetik yang aman dan halal. Selain itu, produsen juga diharapkan dapat mematuhi standar halal yang telah ditetapkan untuk meningkatkan kualitas produk kosmetik yang dihasilkan.

Sebagai konsumen, kita juga perlu lebih selektif dalam memilih produk kosmetik yang kita gunakan. Pastikan kita memilih produk kosmetik yang telah terdaftar dan mendapatkan sertifikasi halal dari BPOM dan LPPOM MUI. Dengan demikian, kita dapat terhindar dari produk kosmetik yang mengandung bahan-bahan yang tidak halal dan berbahaya bagi kesehatan.