Obesitas salah satu faktor tingkatkan risiko kanker anak

Obesitas merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di kalangan anak-anak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), prevalensi obesitas pada anak-anak di Indonesia telah meningkat dari 11,9% pada tahun 2010 menjadi 19,1% pada tahun 2020. Obesitas pada anak-anak tidak hanya meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan diabetes, tetapi juga meningkatkan risiko terjadinya kanker.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh International Agency for Research on Cancer (IARC), obesitas pada anak-anak dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker prostat. Obesitas pada anak-anak dapat menyebabkan peradangan kronis dalam tubuh, yang dapat merusak sel-sel dan menyebabkan pertumbuhan sel-sel kanker.

Selain itu, obesitas juga dapat meningkatkan kadar hormon insulin dan insulin-like growth factor (IGF) dalam tubuh, yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker. Selain itu, obesitas juga dapat menyebabkan gangguan metabolisme lipid dan kadar hormon estrogen yang tinggi, yang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker.

Oleh karena itu, penting bagi para orangtua dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencegah dan mengelola obesitas pada anak-anak. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah mengatur pola makan yang sehat dan seimbang, meningkatkan aktivitas fisik, dan mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula.

Selain itu, peran pemerintah juga sangat penting dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencegah obesitas pada anak-anak melalui kebijakan publik yang mendukung promosi kesehatan dan kegiatan olahraga di sekolah-sekolah. Dengan langkah-langkah preventif yang tepat, diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya kanker pada anak-anak akibat obesitas.