Kena diabetes sebelum usia 40 tahun bisa tingkatkan risiko kematian

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Diabetes tipe 2, yang sering kali terjadi pada usia dewasa, kini semakin sering terjadi pada usia yang lebih muda. Menurut sebuah penelitian terbaru, risiko kematian akibat diabetes tipe 2 meningkat jika seseorang didiagnosis sebelum usia 40 tahun.

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Cambridge menemukan bahwa orang yang didiagnosis dengan diabetes tipe 2 sebelum usia 40 tahun memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang didiagnosis setelah usia tersebut. Para peneliti meneliti data dari lebih dari 300.000 orang dengan diabetes tipe 2 di Inggris dan menemukan bahwa risiko kematian meningkat seiring dengan usia saat diagnosis.

Menurut Dr. Victoria Garfield, salah satu peneliti yang terlibat dalam penelitian ini, faktor risiko kematian pada penderita diabetes tipe 2 yang didiagnosis sebelum usia 40 tahun termasuk komplikasi kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit jantung dan stroke. Hal ini menunjukkan pentingnya pencegahan dan pengelolaan diabetes sejak usia muda untuk mengurangi risiko kematian.

Sebagai negara dengan tingkat diabetes yang terus meningkat, Indonesia juga perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan diabetes tipe 2, terutama pada usia muda. Langkah-langkah pencegahan, seperti menjaga pola makan sehat, rajin berolahraga, dan mengontrol berat badan, dapat membantu mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.

Selain itu, penting bagi penderita diabetes tipe 2 untuk rutin memeriksakan kesehatan dan mengikuti anjuran dokter untuk pengelolaan diabetes. Dengan pengelolaan yang baik, risiko komplikasi kesehatan yang serius dapat dikurangi, sehingga meningkatkan harapan hidup penderita diabetes.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pencegahan dan pengelolaan diabetes tipe 2 sejak usia muda, diharapkan dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit ini. Semua pihak, baik pemerintah, tenaga medis, maupun masyarakat, perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah diabetes tipe 2 dan meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes di Indonesia.